ANALISIS TINGKAT
KEBISINGAN PERALATAN PRODUKSI
TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
Penulis : HERI MUJAYADIN Dan DIMAS ADJI KRISNA
Link : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/view/1185
ABSTRAK
Pengunaan
mesin dan alat kerja akan menimbulakan kebisingan dalam setiap proses
produksi.kebisingan merupakan salah satu polusi suara yang cukup
membahayakan.penelitianini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat
kebisingan terhadap kinerja karyawan. Pengambilan data dilakukan denan cara observasi langsung dan kuesioner kepada
pekerja dibeberapa titik sampling.pengolahan data menggunakan uji t test
untuk megetahui tingkat kebisisngn dan analisis regresi linier sederhana untuk
pengruh kebisingan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa di area kerja power plant II sebesar 98,599% dB.,dimana standar ysng
ditetapkan pemerintah sebesar 85 Db.hasil analisi regresi diperoleh t hitung
sebesar 10,227 lebih besar dibanding ttabel sebesar 2,013 Hasil ini menunjukkan bahwa kebisingan di
area kerja Power Plant II
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
PENDAHULUAN
Kebisingan
merupakan masalah yang sering dijumipai di perusahaan besar. Kebisingan adalah
bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan
(Kepmekes No.1405/MENKES/SK/XI/2002).Kebisingan dapat menyebabkan gangguan
fisiologi,psikologi komunikasi dan ketulian.
Karyawna
merupakan aset organisasi yang sangat berharga karena itu harus dijaga,dibina
dan dikembangkan.karyawna yang sehat akan mendukung kelancaran proses produksi
METODE
Penelitian
dilakukan di area kerja power plant II PT PERTAMINA (Persero) refinery unit V
Balikpapan.metode yang dilakukan yaitu studi lapangan (observasi),wawancara dan
koisioner. Observasi dilakukan guna mendapatkan data kebisingan pada tiap
lantai diarea kerja. Wawancara dilakukan kepada pekerja pertamina guna
mendapatkan data yang diperlukan seperti data jumlah karyawan,peratura HSE
(Health,Safety,Enviromental) dilingkungan kerja yang berpotensi bising.data
kebisingan diambil menggunakan alat sound level meter ‘NICETY’ SL811. Uji t
digunakan untuk menguji levell kebisingan apakah sesuai standar yang dudah
ditetapkan yaitu sebesar 85 Db.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Berdarakan
hasil pengukuran tingkat kebisingan kemudian dilakukan pengitungan dengan uji t
didapatkan data bahwa rata-rata nilai kebisingan di area kerja power plan II
sebesar 98,599 Db dimana standar yang ditetapkan pemerintah sebesar 85 Db. Dan
Berdasarkan pengujian analisis regresi linier sederhana melalui uji t
menunjukkan bahwa apabila kebisingan meningakat maka kinerja karyawan akan
menurun
SIMPULAN
Dari
pengolahan data menggunakan uji t maka dapat ditarik kesimpulan bahwa level
kebisingan di area plan II sebesar 98,599 dB diatas NAB (Nilai Ambang Batas)
sebesar 85 dB
Hasil analisi regresi linier menunjukan bahwa
kebisingan mempengarui kinerja karyawan hal ini ditunjukkan dari hasil
penelitian diperolreh t hitung sebesar 10,227 dimana jika dibandingkan t tabel
sebesar 2,013. Kebisingan pada area kerja juga memberikan beberapa efek hasil
ini mendukung beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh tingkat
kebisingan terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dharma, A.,
2003. , 2003. Manajemen Personalia. Edisi Ketiga,Penerbit Erlangga. Jakarta.
Feidihal,
2007. Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik
Mesin
Politeknik Negeri Padang. Jurnal Teknik Mesin,4 (1), ISSN 1829-8958.
Ghozali, I.,
2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Penerbit Universitas
Diponegoro.Semarang.
Hanifa,
T.Y.U., 2006. , 2006. Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan pada Tenaga Kerja
Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Hidayah,
N.Y., Latifah D., dan Ratih W., 2011. Analisis dan Ratih W., 2011. Analisis
Pengaruh Faktor Kebisingan dan Tingkat Kesulitan Kerja terhadap Produktivitas
Line Assembling PT. X http://image.tsubaku.multiply.multiplycontent.
com/. Diakses 16 Oktober 2011.
Imansyah,
B.S dan Achmad R.D., 2006. Bising Ancam Pendengaran. Pikiran Rakyat. Bandung.
Kementerian Tenaga Kerja, 1999 . Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Kep-51/MEN/1999 tentang Batas Kebisingan Maksimum dalam Area Kerja.
Mangkunegara,
2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Kedua. PT.Remaja
Cetakan Kedua. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasri, 1997.
Teknik Pengukuran dan Pemantauan Kebisingan di Tempat Kerja.
Prabu, 2009.
Dampak Kebisingan terhadap Kesehatan. , 2009. Dampak Kebisingan terhadap
Kesehatan. http://putraprabuwordpress.com/2009/01/02/
pengukuran-nilai-ambangdan
zona-kebisingan/ Diakses 16 Oktober 2011.
Sugiyono,
2007. Statistika untuk Penelitian. Cetakan keduabelas. Alfabeta. Bandung.
Umar, H.,
2001. , 2001. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar